Monday, March 4, 2013

Tanggung jawab moral media

Setiap orang atau lembaga yang menjalankan usaha tentu saja tujuannya adalah untuk mencari keuntungan. berbagai cara, trik dan riset dilakukannya demi mendapatkan gambaran pasar yang potensial. Tak terkecuali di dunia media, rating biasanya dijadikan patokan apakah sebuah program dikatakan sukses atau tidak, dilihat dari tinggi atau rendahnya rating yang didapat. Semakin tinggi rating berarti semakin sukses pula sebuah program. Sehingga tidak jarang berbagai media banyak menayangkan program program yang tidak mendidik bahkan cenderung tidak layak untuk dikonsumsi masyarakat. Namun karena rating yang didapatkan tinggi, maka program program tersebut semakin menjamur.



Mereka pada umumnya tidak mengedepankan sisi pendidikan dan tanggung jawab moral, namun hanya rating, rating dan rating. Itu semua dapat kita buktikan dari tayangan tayangan yang kita lihat sehari hari. Banyak tayangan tayangan yang mengandung unsur kekerasan, pornografi dan pengaruh pengaruh negatif lainnya. Memang benar, tayangan tersebut laris manis karena masyarakat kita banyak yang suka. Namun jika media memang ada niat untuk memperbaiki moral bangsa, alangkah lebih baiknya jika ada \tanggung jawab moral dari setiap program program yang ditayangkan. Tayangan tayangan yang disajikan hendaknya bukan hanya mengikuti kemauan pasar, tetapi pasar lah yang harus arahkan kepada tayangan tayangan yang bernilai positif. Media hendaknya menciptakan tren yang baik yang membuat masyarakat kita tidak ada pilihan lain kecuali tontonan yang baik.


Jika semua media kompak hanya menyajikan tayangan tayangan yang bermutu dan mendidik, saya yakin lambat laun kebiasaan dan pola masyarakat kita akan terbentuk ke arah yang lebih baik. Bukan malah sebaliknya, membentuk pola yang negatif, semakin hari akan semakin mengakar pada kebiasaan masyarakat kita, terutama generasi muda kita. Ahh....mau jadi apa generasi muda kita, akan dibawa kemana bangsa kita kelak jika generasi muda kita selalu di racuni degan hal hal yang negatif. Yang saya heran, di mana KPI??
Ini pendapatku, apa pendapatmu??


No comments:

Post a Comment