Suburnya tanah di Indonesia seharusnya bisa menjadikan profesi pertanian menjadi salah satu idola. Namun kenyataannya justru sebaliknya, pertanian adalah salah satu bidang yang menurut pandangan orang tua kita adalah sesuatu yang jangan sampai diwariskan ke anak2nya. Ini realita, hampir terjadi di selurih Indonesia.
Pertanyaannya adalah kenapa bidang pertanian menjadi hal yang terpinggirkan? Alasannya sederhana, para orang tua yang terbiasa di dunia pertanian merasakan betul menjadi seorang petani itu sangat tidak menjanjikan dalam hal perekonian. Disamping itu seorang petani juga tidak mempunyai kekuasaan apapun teehadap profesinya. Bagaimana tidak, disaat petani mulai bertanam, mereka perlu membeli pupuk yang harganya sudah ditentukan oleh produsen pupuk, kemudian dengan susah payah merawat tanaman, jika beruntung petani bisa memperoleh hasil panen. Namun hasil panen itu mereka jual sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan oleh para tengkulak.
Mereka tidak bisa menentukan harga jual dari barang yang mereka peoduksi. Itupun kalau panennya berhasil. Banyak petani yang sudah keluar modal banyak namun gagal panen. Hal2 semacam itulah diantaranya yang menjadikan profesi sebagai petani banyak ditinggalkan.
Namun sebetulnya hal2 semacam itu seharusnya bisa dihindari atau minimal di kurangi sehingga petani bisa merasakan hasil dari keeih payahnya.
Di sambung artikel berikutnya ya.....
No comments:
Post a Comment