Friday, June 27, 2014

Konsep Pertanian Organik

Belakangan muncul wacana tentang "Ketahanan Pangan" yang sering didengungkan oleh capres kita. Saya rasa konsep yang diusung sudah cukup bagus yaitu dengan pembangunan lahan sawah baru, bank tani dan lain lain.

Namun, menurut saya ada satu hal yang kurang diperhatikan, yaitu tentang konsep pertanian itu sendiri. Konsep pertanian yang diusung oleh kedua capres kita masih belum menyentuh tentang "revolusi pertanian" yaitu bagaimana merubah pola pertanian yang selama ini sudah berjalan.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa masalah besar yang sering dialami oleh sebagian besar petani adalah tentang harga pupuk yang semakin mahal, lahan yang terbatas dan harga jual yang rendah. Hal hal seperti itu sangat tidak menguntungkan bagi petani. Selama ini konsep konsep yang sering saya dengar adalah dengan pemberian subsidi pada pupuk kimia. Dengan begitu petani bisa mendapatkan pupuk dengan harga yang relatif lebih murah. Namun cara ini saya pikir kurang efektif, di satu sisi subsidi ini membebani keuangan negara dan hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah tentang "Kesehatan Tanah" para petani yang sampai saat ini kondisinya adalah semakin memburuk akibat pestisida kimia secara terus menerus. Tanah kita semakin lama semakin tidak produktif, selain itu faktor kestehatan manusia juga sering terabaikan dengan penggunaan pestisida kimia. Jadi seberapa besarpun subsidi kimia yang diberikan pemerintah, maka hal itu tidak akan merubah pola pertanian konvensional yang selama ini berjalan. Yang ada adalah kondisi tanah akan semakin rusak, hasil panen semakin menurun.

Menurut saya konsep yang perlu diterapkan pada pertanian kita adalah tentang konsep "Pertanian Organik". Kenapa pertanian organik? Berikut beberapa alasannya:

  1. Dengan pola pertanian organik petani tidak perlu tergantung dengan pupuk pabrikan, bahkan petani bisa membuat pupuk sendiri. Bahan bahan semua ada di alam, tinggal bagaimana pemerintah mensosialisasikan dan memberikan bimbingan kepada petani tentang cara cara pembuatan pupuk organik tersebut. Dengan demikian petani tidak lagi tersandera dengan harga pupuk, ketersediaan pupuk, kesehatan lebih terjamin dan tanah kembali sehat.
  2. Pertanian organik lebih sehat. Bayangkan, ketika petani membasmi hama pada tanamannya, mereka memakai masker agar tidak keracunan. Lalu bagaimana dengan yang mengkonsumsi makanan tersebut? Apakah terpikir seberapa banyak racun yang sudah masuk ke dalam tanaman tersebut?
  3. Keseimbangan tanah terjaga. Selama ini tanah pertanian kita sudah semakin rusak akibat terlalu banyak residu kimia, pestisida maupun herbisida. Dengan kondisi demikian, maka akan sangat berpengaruh pada hasil panen. Dengan pola pertanian secara organik, keseimbangan tanah akan kembali pulih. Mikroba mikroba di dalam tanah yang bermanfaat bagi tanaman yang tadinya mati karena racun, perlahan akan tersedia kembali sehingga tanaman akan kembali subur. Bahkan tidak mustahil jika konsep ini sudah berjalan, ke depannya petani tidak perlu menggunakan pupuk untuk pertaniannya karena unsur unsur yang ada di dalam tanah sudah seimbang. Tidak menutup kemungkinan hasil pertaniannya pun akan semakin melimpah. Dengan lahan yang sama, hasilnya akan lebih besar.
Hal hal yang perlu dilakukan pemerintah ke depan adalah mendukung konsep pertanian organik tersebut dengan cara:
  1. Memberikan bimbingan kepada petani melalui kelompok kelompok pertanian, dari mulai pembuatan pupuk sampai dengan panen.
  2. Memberikan asuransi pertanian kepada petani, dengan pemerintah membayarkan premi nya. Misalkan biasanya petani memperoleh hasil 10 ton gabah per 1 hektar sawah, maka ketika hasilnya kurang dari 10 ton, petani akan mendapatkan ganti dari pihak asuransi. Dan ini tentunya harus melalui kelompok tani yang mampu membimbing petani menghasilkan panen sebanyak  itu. Hal ini pernah diusulkan oleh "Ayah Manjel" (Praktisi Pertanian Organik - Pembina kelompok JKMP4 - Jaringan Komunitas Masyarakat Peduli Perikanan Pertanian dan Peternakan) Melalui group FB: Solusi Petani Organik
  3. Menjamin ketersediaan pasar dan menjamin harga dengan membentuk suatu wadah yang besar untuk memutus rantai pemasaran (tengkulak) sehingga bisa lebih menguntungkan dari segi produsen dan konsumen.
Berikut bebrapa petikkan yang saya ambil dari group facebook "Solusi Petani Organik":
  1. Manjel Dech cuma satu.. cara untuk merubah system yg sekarang dilakukan kebijakan pemerintah : buat pertanian kita BEP di lapangan lebih murah daripada harga import sekalipun, jadi mau alasan apapun produk petani kita tetap bisa bersaing baik harga maupun mutu. Hanya dengan itu, dan insyaallah JKMP4 bentar lagi akan mewujudkan semua itu .. insyaallah !!! Yuk kuatkan barisan .. kita buat pabrik pupuk murah dan berkualitas untuk petani shg cost produksi bisa benar2 turun dan kecil. Kemaren dah kita coba salah satunya cabe BEP yg biasanya di peani 5000 - 6000 dah bisa kita tekan menjadi 1000 sj .. jual harga 1500 pun petani masih untung .. masih sanggup nanti kita bersaing dengan harga import sekalipun .. semangat !!
  2. Manjel Dech amin .. sebenarnya bukan bandel, tp justru ingin mengembalikan cara bertani yg sebenarnya. Kejadian OPT yg semakin sulit dikendalikan berawal dari pemikiran instan selepas 1984 dimana swasembada beras jadi priorotas namun akhirnya keblablasan penggunaan pestisida dan anorganik yg berlebihan.. dan kerusakan dirasakan sampai sekarang.70% lahan kita dah sakit kritis, 20% sakit hanya 10% lahan pertanian yg masih dianggap cukup baik.. jika tidak dimulai dari sekarang, mungkin 10 thn mendatang lahan pertanian kita ntah gmn nasibnya
  3. Manjel Dech dengan luas lahan yg sekarang dah semestinya kita pengeekxpor beras terbesar di dunia jika minimal hasilnya 14 ton/ha
Mudah mudahan konsep pertanian organik ini bisa didukung dan digalakkan oleh presiden terpilih kita nanti. Salam Revolusi Pretanian.

Mukhlis.